Polres Sumba Timur Gelar Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana dan Karhutla

Polres Sumba Timur Gelar Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana dan Karhutla

TribrataNewsSumbaTimur.com - Kapolres Sumba Timur AKBP Handrio Wicaksono, S.I.K memimpin langsung Apel Gelar Pasukan dalam rangka kesiapan penanggulangan bencana alam dan pengendalian Karhutla di Wilayah Hukum Polres Sumba Timur, Senin (22/03/2021) di lapangan apel Polres Sumba Timur.

Hadir pada apel tersebut Ketua DPRD Kabupaten Sumba Timur Ali Oemar Fadaq, Bupati Sumba Timur Drs. Khristofel Praing, M.Si, Dandim 1601 Sumba Timur Letkol CZi Dr. Dwi Djoko Siswanto,SE.Mi.Pol Wakapolres Sumba Timur, Unsur TNI dan Polri, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Basarnas Sumba Timur, Kepala BMKG Kabupaten Sumba Timur, BPBD, Tagana Sumba Timur dan Litbang Sumba Timur.

Dalam amanat Kapolda NTT, Irjen Pol Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum yang dibacakan yang dibacakan Kapolres, pelaksanaan apel kesiapsiagaan yang dilaksanakan, merupakan tahapan penting untuk mengecek kekuatan Personel, Kemampuan, maupun kelengkapan sarana prasarana yang akan digunakan.

"Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat dilakukan pengecekan terkait kesiapsiagaan personel, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh seluruh Stakeholders sehingga semua komponen siap saat menghadapi situasi kontijensi," Kata Kapolres.

Dijelaskannya pula bahwa wilayah NTT mempunyai cuaca ekstrim dengan musim kemarau lebih lama dibandingkan musim hujan.

"Musim kemarau yang panjang juga dapat menimbulkan titik panas panas atau hot spot yang berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan laham disamping juga disebabkan oleh ulah manusia yang berdampak buruk bagi masyarakat," ujar Kapolres.

"Penanggulangan Karhutla sebagai prioritas utama untuk segera diantisipasi dan di tanggulangi. Hot Spot di NTT tersebar di Pulau Timor, Flores dan Sumba yang berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan," jelasnya.

Selain membackan amanat Kapolda NTT, Kapolres Sumba Timur AKBP Handrio Wicaksono, S.I.K juga mengatakan hari ini kita sama-sama menyaksikan apel gelar pasukan dalam rangka kesiapan menghadapi bencana, Kemudian menyamakan persepsi, yang artinya perlu ada tata kelola manajemen yang baik, yakni sifatnya koordinasi maupun konsolidasi.

"Pengelolaan manajemen ini harus dilaksanakan secara terpadu dengan 'stakeholder' yang ada. Seperti kita lihat pada hari ini, selain ada TNI-Polri juga ada Basarnas, BPBD, Tagana, Litbang, dan pemerintah daerah dengan harapan bahwa masyarakat secara mandiri juga harus melakukan antisipasi karhutla termasuk pengawasan," katanya.

 

*g26*