Bertemu KKSS Sumba Timur, Kapolres Sumba Timur bicara tentang potensi konflik jelang Pilkada

Bertemu KKSS Sumba Timur,  Kapolres Sumba Timur bicara tentang potensi konflik jelang Pilkada

Tribratanewssumbatimur.com - Momentum reformasi 1998 merupakan salah satu langkah perubahan dalam berbagai aspek juga termasuk Politik dimana demokrasi mengalami kemajuan yang mengadopsi perkembangan demokrasi modern," kata Kapolres Sumba Timur AKBP Victor. M. T. Silalahi, SH, MH saat melaksanakan silahturahmi ke Ikatan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Sumba Timur, Selasa (21/11/17) malam.

Kapolres menekankan kepada warga yang hadir bahwa situasi kondisi Nasional dan daerah menjelang pilkada serentak rentan terjadi perbedaan politik.

" potensi konflik yang terjadi merupakan ciri yang kedewasaan dimana isu primordialisme akan dimainkan elite politik untuk mencapai tujuan", ujar Kapolres.

" dengan adanya perkembangan dalam bidang ekonomi, politik dan memasuki era perkembangan bebas, serta munculnya negara China sebagai raksasa baru yang mengusai beberapa lini baik di bidang IT dan perdagangan, memberikan dampak yang cukup besar dan pada umumnya bangsa Indonesia menjadi ketergantungan terhadap negara tersebut," jelas Kapolres.

[caption id="attachment_6547" align="aligncenter" width="618"] ( Foto : Dok. TBNST)[/caption]   " dewasa ini bangsa Indonesia sangat muda termakan oleh isu SARA, Radikalisme , Hoax serta Degradasi moral, hadirnya budaya baru yaitu budaya hoax yang menjadi jurus ampuh sebagian elit-elit Poltik untuk menjatuhkan lawan-lawan Politiknya," imbuhnya

" Indonesia sedang memasuki jaman milenia yang mana media Internet sudah menjadi kebutuhan hidup. Kebebasan yang berlebihan akibat dari reformasi memberikan dampak kepada mudahnya warga memberikan pendapat dengan mendiskreditkan," ujarnya.

" bangsa Indonesia pada umumnya terdiri dari kalangan Low Class dan ekonomi yang dikuasi kalangan tertentu, turut juga menguasai media terus memberikan pengaruh kepada warga dengan pemberitaan yang belum tentu benar seperti isu PKI bangkit, Utang Negara yang tujuannya menyudutkan pemerintah," pungkasnya.

Lanjutnya "seharusnya saat ini yang harus dihilangkan adalah menghilangkan kata SAYA dan menumbuhkan kata KITA, yang intinya mengutamakan kebersamaan dalam segala hal dengan tidak melihat Agama, Suku dan Ras. Disamping itu warga diharapkan mencontohi negara tetangga yang tidak pernah mempermasalahkan Ras, atau Agama untuk mengejar kemajuan yang positif dan membangun dunia tanpa batas, mari kita dahulukan kepentingan bersama dari pada mempermasalahkan perbedaan yang ada," ajak Kapolres.

Pada kesempatan ini pula Kapolres mengajak peran aktif dari masyarakat untuk membantu aparat Kepolisian dalam menjaga kamtibmas dan menyampaikan kepada pihak Kepolisian jika mengetahui terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu Kamtibmas dan mengiformasikan apabila mendengar informasi-informasi yang meresahkan warga masyarakat.

Kapolres juga mengajak masyarakat membangkitkan kembali forum-forum kemitiraan masyarakat, seperti paguyuban mendorong untuk aktif dalam membantu dan membantu tugas-tugas kepolisian dalam menjaga kamtibmas dengan mengaktifkan kembali siskamling di lingkungan masing-masing.

Kegiatan yang dilaksanakan merupakan program yang di tingkatkan oleh Polres Sumba Timur yang dinamakan Polisi Dekat Dengan Masyarakat serta dalam dalam rangka menjelang Pilkada 2018 yang akan datang. (pc26)